Jumat, 14 Oktober 2011

TUGAS TIK

1.1 Pengantar Teknologi Komputer
Sebenarnya 50 tahun yang lalu, komputer yang secara harafiah telah
mengelilingi sebagian besar orang-orang Amerika di dalam hidup
mereka sehari-hari. Mereka dengan mudah mengenali bentuk
mainframe dan minicomputer yang dapat ditemukan pada
kebanyakan bisnis, kantor pemerintah, dan sekolah. Komputer mikro
dapat ditemukan pada kebanyakan bisnis dan di rumah yang
digunakan untuk pengolah kata, penyimpanan informasi, game
pertunjukan, dan belanja elektronik. Komputer juga banyak
ditemukan pada peralatan rumah, perangkat telekomunikasi dan lainlain.
Dengan ditemukan berbagai macam teknologi yang mendukung
informasi ini menyebabkan perkembangan teknologi informasi yang
demikian pesat, dimana setiap informasi yang ada di dunia ini dapat
kita dapatkan dengan waktu yang relatif singkat. Karena kemampuan
meningkat dalam bidang teknologi dan karena peralatan menjadi
murah dan lebih kuat serta mudah dibawa disertai dengan
perkembangan aplikasi komputer menyebabkan perkembangan
informasi semakin cepat.
Masalah teknologi informasi diyakini bahwa teknologi informasi
akan menjadi penggerak utama dan sangat penting dalam
pertumbuhan ekonomi dunia ke depan. Teknologi informasi juga
dipandang sebagai hal yang sangat penting dalam perluasan
kesempatan belajar serta perolehan informasi masyarakat di dunia.
1.3 Pengertian Teknologi Informasi
Dalam bukunya Senn mengatakan istilah TI digunakan untuk
mengacu pada suatu item yang bermacam-macam dan
kemampuan yang digunakan dalam pembuatan, penyimpanan,
dan penyebaran data dan informasi. Komponen utamanya ada
tiga yaitu komputer (computer), komunikasi (communication), dan
keterampilan (know-how).
1.5 Keuntungan Teknologi Informasi
Salah satu keuntungan utama TI adalah bahwa perusahaan sekarang
mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi dengan cepat untuk
semua organisasi, nasional, dan bentuk internasional (James Taylor,
2004). Dengan kemampuan penemuan baru ini, tiap-tiap perusahaan
mempunyai kesempatan untuk membuat proses manajemen mereka
yang lebih efisien dan efektif. Sangat disayangkan, banyak bisnis yang
tidak mempunyai keahlian atau kecenderungan budaya untuk
membuat perubahan yang diperlukan. Ini merupakan suatu tantangan
utama untuk menyesuaikan manajemen dan proses pendukung untuk
bisa menerima seiring dengan perubahan TI.
1.8 Perkembangan Teknologi Komputer
Tidak dapat disangkal, bahwa salah satu penyebab utama terjadinya
era globalisasi yang datangnya lebih cepat dari dugaan semua pihak
adalah karena perkembangan pesat teknologi informasi. Implementasi
Internet, e-commerce, EDI, dan sebagainya telah menerobos batasbatas
fisik antar negara. Penggabungan antara teknologi komputer dan
telekomunikasi telah menghasilkan suatu revolusi dibidang sistem
informasi.
Data atau informasi yang pada zaman dahulu harus memakan
waktu berhari-hari untuk diolah sebelum dikirimkan ke sisi lain di
dunia, saat ini dapat dilakukan dalam hitungan detik. Tidak
berlebihan jika salah satu paket IBM menganalogikannya dengan
perkembangan otomotif sebagai berikut “seandainya dunia otomotif
mengalami kemajuan sepesat teknologi informasi, saat ini telah dapat
diproduksi sebuah mobil berbahan bakar solar yang dapat dipacu
dengan kecepatan maksimum 10.000 Km/Jam, dan dengan harga beli
hanya 1 dolar“.
1.8.1 Era Komputerisasi
Periode ini dimulai sekitar tahun 1960-an ketika minicomputer dan
mainframe diperkenalkan perusahaan, seperti IBM ke dunia industri.
Kemampuan menghitung yang sedemikian cepat menyebabkan
banyak sekali perusahaan yang memanfaatkannya untuk keperluan
pengolahan data. Pemakai komputer dimasa ini ditujukan untuk
meningkatkan efisiensi, karena terbukti untuk pekerjaan-pekerjaan
tertentu, menggunakan komputer jauh lebih efisien (dari segi waktu
dan biaya) dibanding dengan mempekerjakan berpuluh-puluh SDM
untuk hal serupa.
Pada era tersebut belum terlihat suasana kompetisi yang
sedemikian ketat. Jumlah perusahaanpun masih relatif sedikit.
Kebanyakan perusahaan besar secara tidak langsung memonopoli
pasar-pasar tertentu, karena belum ada pesaing yang berarti. Hampir
semua perusahaan besar yang bergerak dalam bidang infrastruktur
(listrik telekomunikasi) dan pertambangan pada saat itu membeli
perangkat komputer untuk membantu kegiatan administrasi.
Keperluan organisasi yang paling banyak menyita waktu
komputer pada saat itu adalah untuk administrasi back office, terutama
yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan. Dipihak lain,
kemampuan mainframe untuk melakukan perhitungan rumit juga
dimanfaatkan perusahaan untuk membantu menyelesaikan masalahmasalah
teknis operasional, seperti simulasi perhitungan pada industri
pertambangan dan manufaktur.
1.8.2 Era Teknologi Informasi
Kemajuan teknologi digital yang dipadu dengan telekomunikasi telah
membawa komputer memasuki masa-masa “revolusi-nya. Awal
tahun 1970-an, teknologi PC mulai diperkenalkan sebagai alternatif
pengganti minicomputer. Dengan seperangkat komputer yang dapat
ditaruh dimeja kerja (desktop), seorang manajer atau teknisi dapat
memperoleh data atau informasi yang telah diolah oleh komputer
(dengan kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan
minicomputer bahkan mainframe).
Bab 1 Teknologi dan Informasi 9
Kegunaan komputer diperusahaan tidak hanya untuk
meningkatkan efesiensi, tapi juga untuk mendukung terjadinya proses
kerja yang lebih efektif. Tidak seperti halnya pada era komputerisasi
ketika komputer hanya menjadi “milik pribadi” Divisi EDP (Electronic
Data Processing) perusahaan, di era kedua ini setiap individu
diorganisasi dapat memanfaatkan kecanggihan komputer, seperti
untuk mengolah basisdata, spreadsheet, maupun data processing (end
user computing). Pemakai komputer dikalangan perusahaan semakin
marak, terutama didukung oleh alam komputerisasi yang telah
berubah dari monopoli menjadi pasar bebas. Secara tidak langsung
perusahaan telah memanfaatkan teknologi komputer sangat efisien
dan efektif dibandingkan perusahaan yang sebagian prosesnya masih
dikelola secara manual.
Pada era inilah komputer memasuki babak barunya, yaitu
sebagai suatu fasilitas yang dapat memberikan keuntungan kompetisi
bagi perusahaan, terutama yang bergerak dibidang pelayanan atau
jasa.
1.8.3 Era Sistem Informasi
Teori-teori manajemen organisasi secara intensif mulai diperkenalkan
di awal tahun 1980-an. Teori yang paling banyak dipelajari dan
diterapkan adalah mengenai manajemen perubahan (change
management). Pada hampir semua kerangka teori manajemen
perubahan ditekankan pentingnya teknologi informasi sebagai salah
satu komponen utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan yang
ingin menang dalam persaingan bisnis. Seperti pada kedua era
sebelumnya yang lebih menekankan pada unsur teknologi, pada era
manajemen perubahaan yang lebih ditekankan adalah sistem
informasi, karena komputer dan teknologi informasi merupakan
komponen dari sistem tersebut.
Kunci keberhasilan perusahaan di era tahun 1980-an adalah
penciptaan dan penguasaan informasi secara cepat dan akurat.
Beberapa ahli manajemen menekankan bahwa perusahaan yang
menguasai informasilah yang memiliki keunggulan kompetitif di
dalam lingkungan makro “regulated free market“. Pada periode ini,
10 Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi
perubahaan secara filosofi dari perusahaan tradisional menuju
perusahaan modern terletak bagaimana menajemen melihat kunci
kinerja perusahaan. Organisasi tradisional melihat struktur
perusahaan sebagai kunci utama pengukuran kinerja, sehingga
semuanya diukur secara hirarki berdasarkan divisi-divisi atau
departemen.
Dalam teori organisasi modern, ketika persaingan bebas telah
menyebabkan customer harus pandai-pandai memilih produk yang
beragam dipasar, proses penciptaan produk atau pelayanan kepada
pelanggan merupakan kunci utama kinerja perusahaan. Keadaan ini
sering diasosiakan dengan istilah manajemen seperti “market driven”
atau “customer base company” yang pada intinya adalah penilaian
kinerja perusahaan dari kepuasan para pelanggannya. Dan yang
sangat jelas dalam format kompetisi yang baru ini adalah bahwa
peranan komputer dan teknologi informasi yang digabungkan dengan
komponen lain seperti proses, prosedur, struktur organisasi, SDM,
budaya perusahaan, manajemen dan komponen terkait lainnya, dalam
membentuk sistem informasi yang baik, merupakan salah satu kunci
keberhasilan perusahaan secara strategis.
Tidak dapat disangkal lagi bahwa kepuasan pelanggan terletak
pada kualitas pelayanan. Pada dasarnya, dalam memilih produk atau
jasa yang dibutuhkannya, seorang pelanggan akan mencari
perusahaan yang menjual produk atau jasa tersebut lebih murah
(cheaper), lebih baik (better), dan lebih cepat (faster).
Disinilah peranan sistem informasi sebagai komponen utama
dalam memberikan keunggulan kompetitif perusahaan. Oleh karena
itu kunci kinerja perusahaan adalah pada proses yang terjadi baik di
dalam perusahaan (back office) maupun yang langsung bersinggungan
dengan pelanggan (front office). Dengan memfokuskan diri pada
penciptaan proses (business process) yang efisien, efektif, dan terkontrol
dengan baiklah sebuah perusahaan akan memiliki kinerja yang
handal.
Tidak heran bahwa di era tahun 1980-an sampai dengan awal
tahun 1990-an terlihat banyak sekali perusahaan yang melakukan BPR
Bab 1 Teknologi dan Informasi 11
(Business Process Reengineering), restrukturisasi, implementasi ISO-9000,
implementasi TQM, instalasi dan pemakaian sistem informasi
korporat (SAP, Oracle, BAAN) dan lain sebagainya.
1.8.4 Era Globalisasi Informasi
Ketika sebuah Seminar Internasional mengenai Internet
diselenggarakan di San Fransisco pada tahun 1996, para praktisi
teknologi informasi yang dahulu bekerja sama dalam penelitian untuk
memperkenalkan Internet ke dunia industri pun secara jujur mengaku
bahwa mereka tidak pernah menduga perkembangan Internet akan
menjadi seperti ini. Ibaratnya mereka melihat bahwa yang ditanam
adalah benih pohon ajaib, yang tiba-tiba membelah diri menjadi pohon
raksasa yang tinggi menjulang. Sulit untuk menemukan teori yang
dapat menjelaskan semua fenomena yang terjadi sejak awal tahun
1990-an ini, namun fakta yang terjadi dapat disimpulkan sebagai
berikut :
Tidak ada yang dapat menahan lajunya perkembangan
teknologi informasi. Keberadaannya telah menghilangkan garis-garis
batas antar negara dalam hal flow of information. Tidak ada negara yang
mampu mencegah mengalirnya informasi dari atau keluar negara lain,
karena batasan antar negara tidak kenal dalam dunia maya. Penerapan
teknologi seperti LAN, WAN, GlobalNet, Internet, Intranet, dan
Ekstranet semakin hari semakin merata dan membudaya
dimasyarakat. Terbukti sangat sulit untuk menentukan perangkat
hukum yang sesuai dengan terbukti efektif untuk menangkal segala
hal yang berhubungan dengan penciptaan dan aliran informasi.
Perusahaan-perusahaan pun sudah tidak terikat lagi pada
batasan fisik. Melalui dunia maya, seseorang dapat mencari pelanggan
di seluruh lapisan masyarakat dunia yang terhubung dengan jaringan
Internet. Transaksi-transaksi perdagangan dapat dengan mudah
dilakukan di cyberspace melalui transaksi elektronik dengan
pembayaran secara elektronik pula (electronic payment). Kemudahankemudahan
yang ditawarkan perangkat canggih teknologi informasi
telah mengubah mindset manajemen perusahaan sehingga tidak
jarang terjadi perusahaan yang banting stir menggeluti bidang lain.
12 Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi
Bagi negara dunia ketiga atau yang sedang berkembang, dilema
mengenai pemanfaatan teknologi informasi amat terasa. Disatu sisi
banyak perusahaan yang belum siap karena struktur budaya atau
SDM-nya, sementara dipihak lain investasi besar harus dikeluarkan
untuk membeli perangkat teknologi informasi. Tidak memiliki
teknologi informasi, berarti tidak dapat bersaing dengan perusahaan
multinasional lainnya, alias harus gulung tikar.
Lingkungan bisnis yang ada pada saat ini sedemikian seringnya
berubah dan dinamis. Perubahan yang terjadi tidak hanya sebagai
dampak kompetisi yang ketat, namun dipengaruhi juga dengan
faktor-faktor eksternal lainya seperti politik, ekonomi dan sosial
budaya yang secara tidak langsung menghasilkan kebijakan atau
peraturan baru yang harus ditaati perusahaan.
Secara operasional, tentu saja fenomena ini sangat menyulitkan
para praktisi teknologi informasi dalam menyusun sistemnya. Tidak
jarang terjadi perubahan kebutuhan sehingga harus diadakan analisis
ulang terhadap sistem yang akan dibangun. Dengan mencermati
keadaan ini, jelas terlihat kebutuhan baru akan teknologi yang mampu
adaptif terhadap perubahan. Para praktisi negara maju menjawab
tantangan ini dengan menghasilkan produk-produk aplikasi yang
berbasis objek, seperti OOP (Object Oriented Programming), OODBMS
(Object Oriebted Database Management System), dan sebagainya.
Dari keempat era diatas terlihat bagaimana alam kompetisi dan
kemajuan teknologi informasi sejak dipergunakannya komputer
dalam industri sehingga terkait erat satu dengan lainnya pada saat
sekarang. Memasuki babak informasi berarti memasuki dunia dengan
teknologi baru, teknologi informasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar